Kampung Susun Nelayan dan Pasar Ikan
Kalibaru, Cilincing

Profesi nelayan sangat erat kaitannya dengan air. Dapat dikatakan bahwa nelayan menggantungkan seluruh hidupnya pada laut. Nilai ekonomi laut bagi nelayan membuat keberadaan laut menjadi sangat melekat pada nelayan. Hal ini membentuk cara bermukim para nelayan di mana kebanyakan perkampungan nelayan berada di kawasan pesisir. Namun,  keberadaan perkampungan nelayan di kawasan pesisir juga diiringi oleh berbagai masalah, seperti krisis penyediaan air bersih. Krisis air bersih pada umumnya disebabkan oleh tidak dapat digunakannya air tanah karena bersifat payau dan tercemar, serta tidak terintegrasinya kawasan kampung nelayan dengan instalasi air, seperti PAM.

Berdasarkan paparan di atas bahwa kondisi kehidupan perkampungan nelayan yang sudah tidak layak seolah membuat opsi pemindahan mereka adalah sebuah solusi yang baik. Namun,  adanya nilai sentimentil, sejarah, rasa melekat pada kawasan, kebiasaan hidup yang sudah terbentuk di daerah pesisir, serta keterkaitan perekonomian nelayan dengan laut yang membuat nelayan tidak bisa dipisahkan keberadaannya dari kawasan pesisir. Memindahkan nelayan dari kawasan pesisir sama dengan menjauhkan mereka dari kehidupan asli mereka.  Proyek Kampung Susun Nelayan dan Pasar Ikan ini berlokasi di Kawasan Kampung Nelayan Kalibaru, Cilincing bertujuan untuk mengusulkan desain kampung vertikal nelayan yang terintegrasi dengan sumber air bersih, seperti PAM dan air hujan. Dengan terintegrasinya kawasan kampung dengan sumber air bersih, diharapkan tingkat kesehatan nelayan akan meningkat sehingga nelayan dapat bekerja dengan lebih baik dan akhirnya kualitas hidup nelayan pun juga meningkat. Selain penyediaan sumber air bersih pada desain Kampung Susun Nelayan juga menghadirkan desain yang sesuai  dengan  karakteristik dan aktivitas nelayan  Kalibaru, Cilincing sehingga dapat menciptakan kawasan kampung nelayan vertikal yang liveable.