
22

Neo-Kajang
Tipologi Baru Pemukiman Ekologis Suku Laut
Octaviany
NIM: 315170052
UNIT: 8
NO. HP: 085601002777
Fasilitator Utama:
Alvin Hadiwono S.T., M.T.
Fasilitator Pendamping:
Dr. (Cand.) Denny Husin, S.T., MA H&U
Ir. Suwandi Supatra MT
Ir. Djidjin Wipranata, M.Ars

Perkembangan kota sekarang ini tidak segalanya mengarah ke arah positif. Karena pertumbuhan kota yang terlalu cepat dan tidak terencana dapat menimbulkan perubahan terhadap pola hidup, pengetahuan, lokalitas, identitas, dll. Suku Laut merupakan masyarakat yang dikenal biasa hidup di atas sampan dan beratapkan kajang. Namun sejak tahun 1990-an, kelompok masyarakat ini telah mengalami perubahan terhadap pola hidupnya. Suku Laut ditempatkan pada posisi yang marjinal dan juga tidak mengenal peradaban dan modernitas, sehingga dikategorikan sebagai suku terasing. Oleh sebab itu, Suku Laut menjadi sasaran dalam agenda pemerintah, yaitu dengan membatasi akses mereka terhadap laut dan membuatkan pemukiman untuk mereka. Hal itu memaksa Orang Laut untuk menjalani pola hidup yang berbeda dengan yang dulu biasa mereka jalani, yakni membawa diri mereka kepada kesadaran baru “kesadaran sebagai Orang Laut yang mendarat” dan menyebabkan munculnya nilai - nilai baru dan perubahan spatial behavior (livelihood, organisasi sosial, dll). Proyek ini diharapkan mampu menyikapi perubahan yang terjadi pada Suku Laut.
Proyek ini menggunakan metode hibrida (sebagai perkembangan dari konsep arsitektur simbiosis) dengan parameternya, yaitu Filosofi Simbiosis Suku Laut dan Beyond Ecology yang diterapkan di dalam perancangan. Melalui “Tipologi Baru Pemukiman Ekologis Suku Laut” yang berarti mengadaptasi perjalanan dan cara hidup Suku Laut ke dalam tipologi yang baru untuk memahami spiritualitas dan menemukan kembali interpretasi mereka dalam perkembangan kota sekarang ini.



